Sedikit Cerita Mbah Surip

MBAH Surip mendadak meninggal dunia di tengah puncak ketenarannya. Pelantun lagu Tak Gendong tersebut menghembuskan nafas terakhir ketika dibawa ke Rumah Sakit Pusdikkes, Jakarta Timur, Selasa (4/8). Siapa sebenarnya pria berambut gimbal yang suka menyanyikan lagi berirama regeae tersebu, berikut cuplikan riwayat hidupnya.

SUKSES Mbah Surip pada saat ini ternyata diselubungi kisah hidup yang cukup pahit di masa lalu. Penyanyi dangdut Jhony Iskandar masih teringat ketika pria tersebut ditemukan pencipta lagu Kuntet Mangkulangit di kawasan Blok M, Jakarta.

Saat itu Mbah Surip menjadi seorang pengamen jalanan dengan alat musik buatan sendiri dari kotak sabun. Usai ngamen, ia biasa tidur di emperan toko beralaskan kardus bekas. Kisah itu membuat Kuntet iba, sehingga Mbah Surip diizinkan tinggal di rumah Kuntet.

Gaya hidup Mbah Surip yang unik konon dipengaruhi kejadian aneh pada dirinya. Ada cerita, di kampung halamannya, Mjokerto, Jawa Timur, Surip pernah mati suri dan sempat dimakamkan. Setelah kejadian itu, Mbah Surip seperti kehilangan sebagian ingatan.

Mbah Surip lalu mengadu nasib ke Jakarta, meninggalkan anak-istrinya di Mojokerto. Suatu ketika, seorang utusan istrinya mendatangi Mbah Surip. Rupanya sang istri minta diceraikan lantaran ingin kawin lagi. Apa boleh buat, Surip menceraikan istrinya lewat surat.

Setelah di rumah Kuntet Mangkulangit, Mbah Surip pindah tempat tinggal di rumah Jhony, awal 1990. Tugas Mbah Surip ikut mengasuh Dewo, anak Jhony dari istrinya, penyanyi dandut Mega Mustika. Ketika itu Jhony sering mendengarkan Mbah Surip menyanyikan lagu Tak Gendong kala mengasuh Dewo.

Ketika Johny bercerai dengan Mega, Mbah Surip kembali tinggal di jalanan. Ia senang tinggal di Bulungan, Ancol, dan TMII.

Keunikan lain Mbah Surip yaitu tak pernah minum air putih. Ia hanya mau minum kopi hitam sedikit manis pada saat sebelum dan sesudah makan, sebelum kerja dan tidur. Tak pelak ia sering dipanggil manusia luwak.

Mbah Surip juga perokok berat. Sehari ia bisa menghabiskan sekitar enam bungkus rokok kretek tanpa filter. "Saya sudah mengisap rokok ini sejak lama, ketika masih muda. Saya hobi minum kopi dan merokok, kan kedunya saling melengkapi," katanya sambil mengisap rokok kretek buatan Kediri, Jawa Timur.

Dilahirkan di Mojokerto, 5 Mei 1949 dengan nama asli Urip Ariyanto, Mbah Surip punya empat orang anak. Ia sebenarnya tidak begitu terbuka mengenai kehidupannya di masa lalu. Suatu ketika ia pernah mengaku menjalani berbagai macam profesi, mulai pekerjaan di bidang pengeboran minyak, dan tambang berlian.

Bukan hanya itu saja. Mbah Surip juga mengaku memiliki gelar Drs, Insinyur, dan MBA. Ia bahkan menyebut pernah mengadu nasib di luar negeri seperti Kanada, AS (Texas dan California), serta Yordania.

Capai Rp 4,5 miliar
Ketika mengadu nasib di Jakarta, ia bergabung dengan komunitas seniman, sebut saja Teguh Karya, Aquila, Bulungan, dan Taman Ismail Marzuki. Kesempatan datang kepada seniman yang pernah menerima penghargaan dari MURI untuk aksi menyanyi terlama ini.

Mbah Surip mulai merambah studio rekaman. Ia sempat mengeluarkan beberapa album yang dimulainya sejak 1997, antara lain Ijo Royo-royo (1997), Indonesia I (1998), Reformasi (1998), Tak Gendong (2003), dan Barang Baru (2004).

Versi lain mengenai terciptanya lagu Tak Gendong ketika Mbah Surip bekerja di Amerika Serikat. Menurut Mbah Surip lagu ini memiliki makna filosofi tersendiri, yakni belajar salah.

Mengenai makna syair sederhana dalam lagu Tak Gendong, penyanyi Miai Estianty, mengaku pernah ingin membuat syair serupa. "Awalnya saya mau buat lagu seperti lagu Mbah Surip. Saya usul pada manajemen, tidak ada yang setuju," ujar pentolan Duo Maia ini.

Maia merasa terganggung pada lirik lagu Mbah Surip. "Gila! Itu lirik ganggu di kepala gue. Lagunya itu sudah menempel di kepala orang," ujarnya.

Maia menepis anggapan lirik lagu Mbah Surip mengganggu kreativitasnya. "Bukan, bukan ganggu gimana-gimana. Saking ganggunya, liriknya itu selalu diingat-ingat," tambahnya.

Ia bahkan memprediksi lagu Mbah Surip akan bertahan lama. "Mbah Surip bagus lagunya. Liriknya keren banget, Tak Gendong. Versinya juga bagus, mungkin buat saya ini keberuntungan baru bagi Mbah Surip," kata Maia.

Ia mengakui dirinya terinspirasi dari lirik sederhana yang dibuat Mbah Surip. "Ini buat inspirasi lho. Gue buat lirik lagu yang kata-katanya gampang diingat, kayak lagu Buaya Darat dan TTM (Teman Tapi Mesra)," katanya.

Tak heran lagu Tak Gendong menjadi ring back tone (RBT) terlaris, bahkan tembus Rp 4,5 miliar. Konon lebih dari 1 Juta pengguna selular sudah mengunduh lagu jenaka tersebut. Hasil perolehan RBT, Mbah Surip berhak menerima 60 persen dari total bisa down load Rp 9.000.

"Belum ada hitung-hitungan, jadi Mbah santai saja. Kalau sudah rezeki, tak akan pergi. Lagian Mbah sudah dikontrak sebuah perusahaan. Mitra Mbah itu kemarin baru saja memberi rumah beserta isinya, ada kantor kecil di dalamnya," ujar Mbah Surip ketika ditanya soal RBT lagunya.

Selamat Jalan Mbah Surip.... Engkau sosok yang begitu ideal dimata orang-orang yang mengenalmu.... tawa dan senyummu memberikan motivasi untuk selalu tegar menghadapi kehidupan yang semakin keras ini.... Semoga Arwahmu diterima disisinya. Amien....

Sumber : http://www.pos-kupang.com

0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Selalu membiasakan diri untuk memberi komentar setelah membaca....